October 13, 2016 | BPS Activities
“Ekonomi Kreatif Adalah Potensi Kekuatan Baru Indonesia”
Dalam menghadapi berbagai perubahan tatanan ekonomi dunia, Indonesia membutuhkan diversifikasi sumber kekuatan baru sebagai sumber pembangunan ekonomi dengan tetap mempertahankan konsep pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Indonesia membutuhkan kapabilitas yang jauh lebih beragam, karena di masa datang, negara seperti inilah yang mampu menghadapi dinamika persaingan yang makin ketat.
Dalam pendekatan terbaru ilmu ekonomi, mengandalkan modal dan teknologi saja tidak lagi cukup untuk mempertahankan daya saing dan pertumbuhan ekonomi, ia juga membutuhkan kreativitas; ide kreatif dan inovatif. Model ekonomi terbaru, telah memasukan kreativitas sebagai faktor endogen. Implikasinya, pendekatan pembangunan mulai beralih dari berbasis teknologi informasi dan pengetahuan, ke berbasis kreativitas dan inovasi atau dikenal sebagai ekonomi gelombang ke-empat.
Produk
ekonomi kreatif lebih menonjolkan pada gagasan atau ide,
yang sulit ditiru seperti produk pabrikan sebagaimana biasanya, karena sangat
sarat dengan
keunikan yang selain bercirikan artistik, unik, juga mengandung filosofi
historis dan sosiologis. Oleh karena itu, isu-isu terkait hak intelekual (HAKI)
menjadi semakin strategis agar ide dan inovasi dapat terus mengalir dari
pencetus ide. Ini untuk menjamin pemilik ide kreatif bisa memperoleh manfaat
ekonomi, keuntungan yang layak, dari kreativitas serta menjadi stimulus muncul
ide baru. Sesungguhnya inilah esensi dari ekonomi kreatif,
Ekonomi kreatif
juga berdampak positif pada budaya dan pelestarian lingkungan. Kenapa?
Kenyataannya, inspirasi kreatif sebagian besar berasal dari warisan budaya dan
lingkungan. "Jadi, dalam ekonomi kreatif, jalur ekonomi, jalur budaya dan
jalur melestarikan lingkungan bertemu menciptakan nilai tambah tinggi dengan
dukungan pengetahuan dan teknologi yang ada. Pengembangan ekonomi kreatif
diharapkan mampu menciptakan daya
saing baru bagi masyarakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut Badan Pusat Satistik bekerja sama denan Badan Ekonomi Kreatif melakukan sebuah Survei Khusus Ekonomi Kreatif yang bertujuan untuk memperoleh profil usaha/perusahaan ekonomi kreatif yang meliputi: karakteristik pengusaha, kegiata usaha/perusahaan, akses permodalan, pemasaran, infrastruktur, Hak Kekayaan Intelektual, riset, edukasi, dan hubungan kelembagaan. Disamping itu juga sebagai langkah awal pengelolaan data secara sistematis, terpercaya, terkini dan mudah diakses publik yang menjadi dasar pengembangan sektor ekonomi kreatif di masa yang akan datang. serta untuk penghitungaan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor ekonomi kreatif.
Cakupan kegiatan survei ini meliputi 16 subsektor yang meliputi: Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Krya, Kuliner, Musik, Fashion, Aplikasi dan Game Develover, Penerbitan, Periklanan, Televisi dan Radio, Seni Pertunjukan dan Seni Rupa.
Target Sampel dari Kabupaten Gianyar sebanyak 130 responden yang tersebar di 16 subsektor. Jadwal Pelaksanaan Lapangan yaitu tanggal 22 Agustus s/d 5 September 2016 dimana sebelumnya para petugas sudah dibekali dengan pelatihan dan pembekalan oleh instruktur nasional. Jumlah Petugas yang terlibat sebanyak 15 orang yang terdiri dari 11 petugas pencacah (PCL) dan 4 petugas pengawas (PML).
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik Kabupaten GianyarJl. Erlangga Nomor 5
Gianyar 80511
Telp (0361) 943075 Faks (0361) 943075
Mailbox : bps5104@bps.go.id
About Us