Indeks NTP Provinsi Bali bulan April 2020 tercatat turun sedalam -2,36 persen, dari 97,10 pada bulan Maret 2020 menjadi 94,81. Dari sisi indeks yang diterima petani (It) tercatat turun sedalam -2,15 persen, sebaliknya indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat naik setinggi 0,21 persen.
Penurunan indeks NTP pada bulan April 2020 tercatat pada semua subsektor. Penurunan paling dalam tercatat pada subsektor peternakan (-3,09 persen), disusul subsektor tanaman perkebunan rakyat (-2,97 persen), subsektor tanaman pangan (-2,15 persen), subsektor perikanan (-1,45 persen) dan subsketor hortikultura (-0,67 persen).
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan April 2020 tercatat 95,63 turun sedalam -2,32 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 97,90.
Dilihat dari subsektornya, penurunan indeks NTUP terdalam tercatat pada subsektor peternakan (-3,20 persen), disusul subsektor tanaman perkebunan rakyat (-2,87 persen), subsektor tanaman pangan (-2,06 persen), subsektor perikanan (-1,20 persen) dan subsketor hortikultura (-0,55 persen).
Pada bulan April 2020, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi perdesaan setinggi 0,21 persen. Hal ini sejalan dengan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat mengalami inflasi, setinggi 0,11 persen. Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Utara (1,19 persen) dan terendah di Provinsi Kalimantan Selatan (0,003 persen). Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam (-0,60 persen), sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Kalimantan Tengah masing-masing sebesar -0,01 persen.
[100-20200504]