Indeks NTP Provinsi Bali bulan Mei 2020 tercatat turun sedalam -1,33 persen, dari 94,81 pada bulan April 2020 menjadi 93,54. Dari sisi indeks yang diterima petani (It) tercatat turun -1,78 persen, lebih dalam dibandingkan penurunan indeks yang dibayar petani (Ib) yang turun sedalam -0,45 persen.
Penurunan indeks NTP pada bulan Mei 2020 tercatat pada hampir semua subsektor. Penurunan paling dalam tercatat pada subsektor tanaman perkebunan rakyat (-3,06 persen), disusul subsektor hortikultura (-2,33 persen), subsektor tanaman pangan (-1,01 persen) dan subsektor peternakan (-0,10 persen). Sebaliknya NTP subsektor perikanan merupakan satu-satunya sektor yang mengalami peningkatan, tercatat naik setinggi 0,15 persen.
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan Mei 2020 tercatat 93,78 turun sedalam -1,93 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 95,63.
Dilihat dari subsektornya, penurunan indeks NTUP paling dalam tercatat pada subsektor tanaman perkebunan rakyat (-3,79 persen), disusul subsektor hortikultura (-2,91 persen), subsektor tanaman pangan (-1,76 persen), subsektor peternakan (-0,45 persen), dan subsektor perikanan (-0,14 persen).
Pada bulan Mei 2020, Provinsi Bali tercatat mengalami deflasi perdesaan sedalam -0,69 persen. Hal ini sejalan dengan catatan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat mengalami deflasi, sedalam -0,07 persen. Deflasi terdalam tercatat di Provinsi Sulawesi Utara (-1,47 persen) dan terdangkal di Provinsi Sumatera Selatan (-0,001 persen). Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Bangka Belitung (0,98 persen), sedangkan inflasi terendah tercatat di Provinsi Jawa Barat dengan besaran 0,07 persen.
[100-20200602]