Indeks NTP Provinsi Bali bulan September 2020 tercatat turun sedalam -0,20 persen, dari 93,34 pada bulan Agustus 2020 menjadi 93,16. Indeks yang diterima petani (It) tercatat naik setinggi 0,14 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat naik lebih tinggi, yaitu 0,34 persen.
Indeks NTP pada bulan September 2020 tercatat menurun pada dua subsektor. Penurunan tercatat pada subsektor tanaman pangan yang turun -0,32 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun -1,75 persen. Sedangkan NTP subsektor yang tercatat mengalami kenaikan, yaitu subsektor hortikultura (naik 0,74 persen), subsektor peternakan (naik 0,36 persen) dan subsektor perikanan (naik 1,21 persen).
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali bulan September 2020 tercatat 93,20 naik setinggi 0,13 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 93,08.
Dilihat dari subsektornya, Indeks NTUP pada bulan September 2020 tercatat naik pada semua subsektor kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat (turun -1,38 persen). NTUP subsektor yang tercatat naik paling tinggi, yaitu subsektor perikanan (naik 1,38 persen), disusul oleh subsektor hortikultura (naik 1,03 persen), subsektor peternakan (naik 0,63 persen) dan subsektor tanaman pangan (naik 0,04 persen).
Pada bulan September 2020, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,49 persen dan merupakan inflasi tertinggi secara nasional. Kondisi ini berbeda arah dengan catatan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat mengalami deflasi, sedalam -0,07 persen. Dari seluruh provinsi amatan inflasi perdesaan, deflasi paling dalam tercatat di Provinsi Kalimantan Tengah dengan besaran -0,47 persen.
[100-20201001]