Pada bulan November 2023 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi bulan ke bulan (m to m) setinggi 0,87 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 118,16. Tingkat inflasi tahun kalender November 2023 setinggi 3,86 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2023 terhadap November 2022 atau YoY) tercatat setinggi 4,47 persen.
Empat kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi bulan ke bulan (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 2,41 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,48 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran) setinggi 0,21 persen; dan kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,10 persen. Tiga kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 0,44 persen; kelompok VI (transportasi) sedalam 0,10 persen; dan kelompok V (kesehatan) sedalam 0,01 persen. Sementara itu, empat kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga); kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan); VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); dan kelompok IX (pendidikan).
Dari 90 kota amatan inflasi nasional bulan ke bulan (m to m), 79 kota tercatat mengalami inflasi dan 11 kota tercatat mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Bandar Lampung (Lampung) setinggi 1,05 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Padangsidimpuan (Sumatera Utara) dan Kota Palopo (Sulawesi Selatan) masing-masing setinggi 0,01 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Tual (Maluku) sedalam 0,51 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Singkawang (Kalimantan Barat) sedalam 0,01 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-4 dari 79 kota yang mengalami inflasi.